Buru Babi, Dari Tradisi Menjadi Hobi

Berburu Babi di Sumatera Barat - Jika anda berkunjung ke Sumatera Barat tepatnya di akhir pekan, anda akan melihat pemandangan unik di jalan-jalan yang anda lalui, yakni banyak mobil-mobil pick-up yang membawa anjing dalam jumlah banyak, bahkan ada juga sebagian dari orang-orang yang membawa anjing dengan motor.
Baburu
Anda yang mungkin baru pertama kali melihat pemandangan tersebut pastinya akan bertanya-tanya. Kenapa banyak orang-orang yang membawa anjing dengan menggunakan mobil bahkan ada juga yang membawa dengan sepeda motor.

Di Sumatera Barat, kegiatan mereka tersebut dinamakan "Buru Babi". Kegiatan ini hampir dilakukan di setiap daerah di Provinsi Sumatera Barat. Kegiatan Buru Babi merupakan salah satu tradisi masyarakat di Minangkabau di masa lampau yang saat ini dijadikan salah satu hobi.

Sejarah Baburu Babi

Di masa lampau, sebagian besar masyarakat Sumatera Barat yang tinggal di pedesaan memiliki pekerjaan sebagai petani. Lantaran lahan pertanian yang dibuka para masyarakat di pinggiran hutan, membuat kebun atau ladang mereka rentan dengan serangan hama babi.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, masyarakat menggunakan anjing untuk mengusir babi yang mengganggu ladang atau kebun mereka. Bisa dikatakan kebanyakan masyarakat menggunakan anjing untuk menghalau babi dari kebun mereka.

Kebiasaan masyarakat di masa lampau ini terus terjaga hingga saat ini, dan menjadi salah astu permainan rakyat di Sumatera Barat. Dari sebagian masyarakat yang tidak memiliki ladang atau kebun, kegiatan ini kemudian dijadikan hobi yang dilakukan secara bersamaan.

Anjing Yang Digunakan Untuk Baburu Babi

Untuk mengikuti kegiatan Baburu Babi ini, saat ini anjing yang digunakan tidaklah sembarangan. Anjing-anjing yang dipakai untuk Baburu harus memiliki kriteria tertentu dan apabila tidak digunakan untuk berburu, hewan-hewan ini dipelihara dengan istimewa. Mulai dari makanan khusus, kandang dan hal-hal lainnya, anjing-anjing berburu diperlakukan sangat istimewa.

Bahkan untuk anjing-anjing berburu ini memiliki harga yang sangat mahal, mulai dari jutaan hingga puluhan juta Rupiah.

Di tiap pagi dan sore setiap hari, bahkan hewan-hewan ini selalu dibawa jalan-jalan oleh majikannya.

Dibentuknya Organisasi Berburu Babi

Dikarenakan kegiatan yang telah dilakukan turun-temurun ini banyak penggemarnya dan kemudian mendapat respon dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat maka pada tahun 1987 didirikanlah organisasi resmi bernama Persatuan Olahraga Buru Babi Indonesia (PORBI).

Struktur organisasi dari Porbi didirikan dari tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota hingga Kecamatan.

Banyak hal-hal yang bisa dipetik dari olaharaga buru babi yang sering dilakukan setiap akhir pekan ini, diantaranya adalah kekompakan yang akan menimbulkan rasa kebersamaan dan gotong royong.

Post a Comment

Copyright © CCB. Designed by OddThemes